RSS

Jantung yang Terbuka

Orangtuaku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan mereka telah menjalani kehidupan cinta selama lebih dari lima puluh dua tahun. Mereka bukan saja merasa nyaman terhadap satu sama lain atau sekedar saling bertoleransi terhadap kekurangan masing-masing. Mereka masih sungguh-sungguh saling jatuh cinta, berikut semua gairah, sakit hati, serta gejolak emosi lainnya.
Ayah selalu lebih suka menggoda daripada romantis, dan ia telah membanjiri kami dengan cerita-cerita eksploitasinya. Misalnya, pertama kali ia dan ibu saling bicara adalah sesudah Perang Dunia II, setelah ayah kembali dari Jepang. Ia sedang mengendarai mobil baru kakaknya ke kota ketika ia melihat ibu memasuki toko furniture. Ia segera berhenti, melompat keluar dari mobil dan berhasil memasuki toko tepat di belakang ibu. Ibuku yang saat itu berusia dua puluh enam tahun, dan sedang berpikir mencari apartemen, meminta kepada pemilik toko untuk menunjukkan satu set tempat tidur tunggal, yang telah ia lihat satu minggu sebelumnya. Ayah, yang saat baru sekedar mengenal ibu, melangkah ke sisinya dan berkata, “Ah Maude, masa kita tidur di tempat tidur tunggal?”
Tiga bulan kemudian mereka menikah, dan mereka memang tidur di atas dua tempat tidur tunggal itu sampai mereka mampu membeli tempat tidur ganda. Lima puluh tiga tahun kemudian mereka masih tidur di tempat tidur yang sama.
Pada usia 78 tahun, ayah menjalani bedah jantung. Ibu yang berusia 76 tahun menghabiskan setiap malam di rumah sakit, dan setiap siang di sisi tempat tidurnya. Hal pertama yang ayah katakana ketika mereka melepas selang tenggorokannya adalah hal yang paling romantis yang pernah kudengar. ia berkata, “Maude, kau tahu apa yang dokter temukan ketika membedahku ? Ia menemukan namamu terukir di jantungku…”.


sumber: chicken soup, for romantic soul

Blogger templates

Best Viewed With Google Chrome

let's get social

Popular Posts